CekJadwal. Kuesioner. Bantu kami memperbaiki sistem pelayanan PJNHK dengan mengisi kuesioner yang telah kami sediakan. Isi Kuesioner. Nomor Rekam Medik Tidak Dikenal. Selamat pagi, Silakan menghubungi contact center kami di 1500034. Terima kasih. hukormas 09 October 2020 CaraMengetahui Nomor Rekam Medis Syarat bisa melihat nomor rekam medis adalah pernah periksa atau berobat di RSUD Dr. Soedomo, Trenggalek. Kalau Anda masih pertama kali baru datang ke sini maka tidak bisa booking pendaftaran via SMS, jadi periksa dulu secara mandiri baru mendapatkan nomor rekam medis. 4 Isi Catatan Rekam Medis Tubuh dengan Klik pada bagian tubuh terlebih dahulu lalu isi Catatan pada Nomor Catatan. 5. Jika sudah Klik Simpan. Gambar diatas adalah Catatan Rekam Medis Tubuh yang telah diisi. Anda bisa Klik VIEW untuk melihat gambar pada catatan sesuai dengan nomor/deskripsi yang dipilih seperti pada gambar yang dibawah ini. DAs3w. Rekam medis adalah salah satu istilah yang kerap muncul ketika seseorang berkonsultasi di fasilitas kesehatan. Rekam medis biasanya dibutuhkan dokter atau tenaga medis untuk mencatat informasi mengenai kondisi kesehatan pasien atau mencari tahu informasi rinci mengenai riwayat kesehatan pasien. Dari catatan yang ada, dokter dapat menentukan tindakan lanjut seperti apa yang tepat untuk pasien. Akan tetapi, pasien pun juga berhak mengetahui tentang hal-hal yang tercantum dalam dokumen tersebut. Seluruh informasi yang ada di rekam medis memiliki kegunaan tersendiri. Pengertian rekam medis Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dokumen yang dimaksud merujuk pada catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan imaging, dan rekaman elektro diagnostik. Rekam medis bisa dibuat secara tertulis maupun elektronik atau digital. Saat ini, sebagian rumah sakit sudah mulai bergeser menggunakan rekam medis elektronik agar data bisa disimpan dengan lebih efektif. Pengisian rekam medis hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang melakukan pemeriksaan kepada pasien. Sementara itu, penyimpanan, pengolahan data, dan pendistribusian rekam medis dilakukan oleh petugas khusus rekam medis di fasilitas kesehatan. Rekam medis adalah dokumen bersifat rahasia. Artinya, yang bisa memiliki dan mengakses informasi di dalamnya hanyalah sarana pelayanan kesehatan dan pasien terkait. Seluruh informasi mengenai identitas pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan pengobatan pasien adalah rahasia. Tentunya, yang bertanggung jawab merahasiakan ini adalah seluruh tenaga kesehatan, petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Baca Juga Kenapa Tulisan Dokter Susah Dibaca? Intip Alasan Fenomena Unik Ini Fungsi rekam medis Fungsi rekam medis tidak hanya untuk menyimpan data pemeriksaan pasien. Sebuah jurnal yang diterbitkan lewat Journal of Maxillofacial and Oral Surgery menyebutkan bahwa ada enam fungsi rekam medis dalam dunia kesehatan, yaitu Sebagai alat untuk menyimpan data riwayat kesehatan pasien Digunakan sebagai bahan penelitian medis Sebagai alat edukasi untuk orang yang mendalami ilmu kesehatan, baik itu kedokteran, kedokteran gigi, maupun paramedik Untuk alat bukti dalam pengajuan klaim asuransi, dokumen pendukung pencairan kompensasi kecelakaan kerja, data pendukung dalam penyelidikan kasus kriminal, hingga pembagian warisan Data penyidikan dalam kasus malpraktik Sebagai informasi untuk diolah dalam proses audit medis Menurut Kementerian Kesehatan RI, rekam medis yang digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang menyebutkan identitas pasien, baru bisa diambil datanya apabila persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya sudah didapatkan. Maka dari itu, biasanya pemanfaatan rekam medis dalam bidang pendidikan dan penelitian tidak mencantumkan nama pasien atau cukup dengan menggunakan nama samaran atau kode tertentu, seperti Tn X atau Ny. X. Namun, apabila pemanfaatan rekam medis dilakukan untuk kepentingan negara, maka tidak diperlukan persetujuan pasien. Baca Juga Apa Saja Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit? Kamu Wajib Tahu! Isi rekam medis Isi rekam medis adalah semua informasi mengenai hal-hal yang didapat tenaga medis dari pemeriksaan pasien dan hal-hal yang berkaitan dengan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan. Menurut Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan RMIK yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, informasi mendetail dalam rekam medis bisa diisi dengan mendapatkan dua jenis data dari pasien, yakni data klinis dan data administrasi. Inilah data klinis pasien yang harus diisi di dalam rekam medis Identitas pasien. Tanggal dan waktu tindakan. Hasil anamnesis, setidaknya tentang keluhan dan riwayat penyakit. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik. Diagnosis. Rencana penatalaksanaan. Pengobatan yang diberikan kepada pasien. Informasi pendukung lainnya. Sementara itu, data administrasi pada rekam medis berisi rincian mengenai Nama lengkap. Nomor rekam medis dan nomor identitas lainnya. Alamat lengkap. Tanggal, bulan, tahun, dan kota kelahiran. Jenis kelamin. Status pernikahan. Nama dan alamat keluarga terdekat yang bisa dihubungi. Tanggal dan waktu saat terdaftar di tempat penerimaan pasien. Nama dan identitas lain dari sarana pelayanan kesehatan. Data keuangan pasien yangmencakup nomor asuransi yang dipakai untuk membiayai perawatan pasien. Sementara itu, berdasarkan jenisnya, isi rekam medis terbagi menjadi lagi menjadi enam jenis, yaitu Rekam medis untuk pasien rawat jalan. Rekam medis untuk pasien rawat inap. Rekam medis untuk gawat darurat. Rekam medis untuk pasien dalam keadaan bencana. Rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis. Apakah pasien harus punya rekam medis sendiri? Berdasarkan Permenkes nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis, berkas rekam medis dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan tempat pasien diterima dan mendapatkan perawatan. Meski demikian, pasien bisa mengakses dan memiliki isi rekam medis. Berbeda dengan berkas rekam medis yang dimiliki rumah sakit, isi rekam medis yang dimiliki pasien berupa ringkasannya. Pasien bisa memiliki ringkasan rekam medis dalam bentuk catatan. Penggandaan berkas dilakukan sendiri oleh pasien. Namun, keluarga pasien yang berhak dan orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis oleh pasien juga bisa mendapat salinan berkasnya. Baca Juga Jangan Sembarangan Ambil Foto di Rumah Sakit, Ini Ketentuannya Jika kamu masih punya pertanyaan seputar rekam medis, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ menggunakan fitur Chat Dokter yang praktis dan bisa digunakan 24 jam. Unduh gratis di App Store dan Google Play. Rekam Medis Elektronik telah menjadi favorit klinik dalam menyimpan data Rekam Medis Pasien. Bagaimana tidak? Jika masih menggunakan rekam medis manual, klinik masih harus mengelompokkan rekam medis yang jumlahnya sangat banyak pada lemari penyimpanan, masih kesulitan dalam mencari keberadaan kartu pasien setiap kali pasien berkunjung untuk konsultasi, format penyimpanan diagnosa yang terbatas, tidak lengkap, dan belum mendukung penyimpanan foto, klinik gigi, data berupa foto sebelum perawatan dan sudah perawatan akan sangat membantu sebagai data penyimpanan rekam medis, krusial bahkan. Tidak hanya foto gigi dan gusi sebelum dan setelah perawatan, tentu dalam beberapa kasus, dokter juga memerlukan hasil pemeriksaan rontgen pasien. Format kertas yang tidak sama besar akan membuat staff klinik berpikir lebih keras bagaimana cara penyimpnana data tersebut agar tidak sulit dalam mendapatkannya dengan cepat saat peran Denta dalam mempermudah penyimpanan Rekam EMR Hanya Dalam Satu DetikDiambil dari blog Pencarian Data Pasien dengan CepatTidak seperti sebelumnya dimana klinik harus kasak kusuk membongkar lemari penyimpanan kartu rekam medis pasien, sekarang klinik hanya perlu mengetik Nama/nomor MR/nomor BPJS pasien pada search bar, lalu data pasien akan muncul. Dengan data seperti nama, tanggal lahir, nomor MR serta alamat yang tertera, klinik tidak akan kebingungan bahkan apabila pasien memiliki nama yang sama sekaligus. Dengan begini, klinik bisa menghindari kesalahan menginput data pasien double!Riwayat Pasien Tersimpan Rapi Berdasarkan Tanggal Kunjungan atau Record BasedTimeline View. Gambar diambil dari blog Cara Melihat Riwayat Konsultasi Pasien Menggunakan Timeline View dan Record Based ViewRecord View. Gambar diambil dari blog Cara Melihat Riwayat Konsultasi Pasien Menggunakan Timeline View dan Record Based ViewPada sistem informasi klinik Denta, klinik dapat melihat rekam medis pasien berdasarkan waktu kunjungan Timeline ataupun berdasarkan Rekam Medis Record. Dengan fitur ini, klinik akan lebih dimudahkan dalam proses pelayanan kesehatan Penyakit dan Alergi Mudah TerlihatGambar diambil dari blog Cara Melihat dan Menambahkan Riwayat Penyakit dan Alergi PasienContoh Riwayat dan Alergi PasienDalam beberapa kasus, pasien memiliki kondisi yang berbeda dari pasien lainnya dalam penanganan suatu penyakit dimana fakta ini tidak boleh terlewatkan oleh dokter Contoh Alergi atau penyakit bawaan. Jika masih menggunakan penyimpanan rekam medis secara manual , dokter harus meneliti lagi rekam medis untuk menemukan data riwayat dan alergi pasien atau menanyakan langsung kepada pasien. Jika ini terjadi terkadang pasien merasa sedikit terguncang mengetahui dokter mereka tidak mengingat kondisi pasien itu sendiri. Tapi kini, tidak perlu khawatir, karena Riwayat dan alergi pasien langsung mudah ditemukan saat dokter mengakses EMR pasien. Dokter tidak perlu lagi kasak kusuk meneliti lagi hasil pemeriksaan rekam medis hanya untuk menemukan apakah pasien memiliki alergi ataupun sekedar menemukan riwayat penyakit Berstandar ICD-10Contoh Menambahkan Diagnosa menggunakan gejala. Diambil dari blog Cara Mengisi Diagnosa Pasien dengan Standar ICD 10Contoh Menambahkan Diagnosa menggunakan kode ICD 10 . Diambil dari blog Cara Mengisi Diagnosa Pasien dengan Standar ICD 10Menambahkan diagnosa pasien sekarang tidak perlu gelisah lagi, karena dengan Denta, tim klinik bisa menambahkan diagnosa dengan Klasifikasi Internasional Penyakit yang sudah terstandar dengan mudah. Tim klinik tinggal mengetik gejala, ataupun kode ICD lalu klik, maka diagnosa pasien sudah tersimpan dengan rapi ke EMR Tidak Lengkap Tanpa Catatan OrganDiambil dari blog Cara Mengisi Catatan Organ Pasien pada Sistem beberapa kasus pada klinik gigi, Dokter juga perlu menambahkan catatan organ pada diagnosa pasiennya. Denta menyediakan kolom untuk menyimpan catatan Dokter dan Perawat Dalam Satu TempatCatatan Dokter. Gambar diambil dari blog Cara Mengisi Catatan Dokter pada Sistem Dokter. Gambar diambil dari blog Cara Mengisi Catatan Perawat Pasien pada Sistem dia bagian yang tak kalah penting dalam Rekam Medis. Rekam Medis SOAP dibutuhkan untuk menyimpan Subjektif, Objektif, Penilaian dokter terhadap keadaan pasien serta Perencanaan untuk pengobatan pasien itu sendiri. Data tersebut harus disimpan dalam format yang mudah disimpan, ditemukan dan mudah dimengerti agar dokter tidak memiliki kendala dalam mengambil tindakan yang diperlukan demi pelayanan kesehatan Denta, memenuhi semua kebutuhan tersebut, bahkan melebihi, karena pada Denta juga menyediakan kolom "Catatan Bebas" untuk mengisi , ya, catatan tambahan dari dokter, ataupun Tindakan / Prosedur dan Resep Obat Langsung dari SistemDiambil dari blog Cara Menambah Tindakan / Prosedur pada Sistem Informasi dari blog Cara Menambah Resep Obat dan Racikan pada EMR PasienTindakan / Prosedur dan obat, biasanya disalin terpisah, lalu staff menyampaikan dokumen obat ke bagian Apotek/Peracikan Obat, dan diteruskan juga ke bagian Kasir. Hal ini akan merepotkan apabila ternyata setelah staff tiba di ruangan peracikan ditemukan stok obat yang tidak mencukupi pada Depot Klinik. Tapi pada Denta, hal itu tidak akan terjadi, karena saat dokter meresepkan obat dari sistem, jika ada stok obat yang menipis akan muncu warning pada sistem. Staff tidak perlu lagi bolak balek ruangan untuk menyampaikan resep dan bisa langsung fokus pada pekerjaan Lab Tersimpan Rapi pada SistemGambar diambil dari Cara Menambah Hasil Lab pada Sistem yang membutuhkan hasil lab sebelum menjalani perawat medis, kini datanya bisa ditambahkan dan disimpan dengan rapi pada EMR diambil dari blog Odontogram InteraktifToolbar untuk mengisi Odontogram. Diambil dari blog Cara Mengisi Rekam Medis OdontogramIni dia yang spesial, menambahkan odontogram pada EMR pasien hanya dengan klik. Odontogram dilengkapi dengan keterangan gambar dan juga sudah terstandar. Klinik juga dapat menuliskan kode langsung pada kolom gigi yang bermasalah. Menambah file berkas + Hasil RontgenGambar diambil dari Blog Update Versi terpenting selanjutnya adalah dengan Denta, klinik dapat menambahkan file berkas seperti hasil Rontgen Gigi, foto Gigi sebelum dan setelah perawatan dan berkas yang dibutuhkan lainnya ke EMR diketahui tidak hanya ini fitur yang Denta dengan satu aplikasi, masalah-masalah yang terjadi pada proses pendaftaran, konsultasi, peracikan obat hingga pembuatan laporan terselesaikan sehingga mengurangi beban kerja tim, agar dapat lebih fokus dalam pada peningkatan pelayanan pelanggan dan pengembangan fitur terintegrasi, tampilan simpel dan dapat diakses dimana saja kapan saja, Denta memberikan kemudahan, kecepatan dan fleksibilitas dalam penggunaan aplikasi sehingga kegiatan manajemen praktek menjadi lebih sederhana, bisa Kelola Klinik Tanpa Bikin Pusing deh 。•̀ᴗ-✧Tertarik dengan Sistem Informasi Klinik Gigi Premium Denta ?Silahkan langsung chat dengan kami [Whats's App 0821-1222-2500]Atau kunjungi laman kami di informasi lainnya di Kotak di bawah ini Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai produk atau cara penggunaannya silahkan hubungi kami melalui live chat di dalam sistem ataupun laman kami di sebelah kanan bawah. Selamat Mencoba!Live Chat sistem klinik Subscribe to Get the latest posts delivered right to your inbox Di tengah era digital seperti saat ini, keberadaan alih media rekam medis sangat membantu rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pasien. Apalagi mengingat pandemi yang belum usai, tentunya alih media rekam medis dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19, karena seluruh rekam medis akan diberikan dalam bentuk digital, tanpa perlu dicetak terlebih dahulu menggunakan media kertas. Alih media rekam medis juga dapat membantu tenaga kesehatan dalam memilah dokumen inaktif tanpa perlu membuka kembali dokumen untuk informasi mengenai tanggal kunjungan pasien dan juga menyediakan fitur backup rekam medis dalam bentuk file digital. Dengan begitu, risiko kehilangan rekam medis dapat diminimalisir. Meskipun begitu, masih ada rumah sakit atau klinik yang belum mengetahui bagaimana sebenarnya alur alih media rekam medis. Untuk itu, artikel berikut ini penting untuk Anda ketahui, khususnya jika Anda berencana melakukan alih media rekam medis dalam waktu dekat ini. Alur digitalisasi rekam medis dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Pastikan agar Dokumen Rekam Medis telah Tersedia Alur alih media rekam medis pertama yang perlu Anda pastikan adalah keberadaan seluruh dokumen rekam medis yang akan dialih media. Untuk itu, kumpulkan terlebih dahulu semua dokumen yang diubah formatnya dalam sebuah lemari penyimpanan untuk memudahkan pemilahan atau indexing saat rekam medis fisik diubah dalam format digital. Selain itu, pastikan juga ekstensi atau format dokumen digital yang akan Anda pilih sebelum alih media rekam medis. Saat ini ada beberapa jenis format digital yang biasa digunakan, yaitu format PDF yang dapat dibuka tanpa aplikasi pengolah data, Doc yang dapat Anda sunting menggunakan aplikasi Word, atau juga format PNG dan JPG jika Anda berniat menyimpannya dalam bentuk gambar. 2. Scanning dan Indexing sesuai dengan Nomor rekam medis Alur selanjutnya dalam alih media rekam medis adalah melakukan scanning semua dokumen rekam medis untuk memulai proses perekaman. Pada proses ini, seluruh dokumen fisik akan diubah dalam format digital yang dapat dilihat hasilnya melalui layar komputer atau laptop. Setelah seluruh proses scanning selesai, maka proses selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah indexing atau pengelompokan rekam medis. Untuk mempermudah indexing, Anda dapat mengelompokkannya berdasarkan nomor rekam medis atau juga tanggal pembuatan rekam medis. Dengan begitu, pencarian kembali rekam untuk kebutuhan konsultasi dan pengambilan tindakan medis untuk pasien dapat dilakukan dengan mudah. 3. Menyimpan Seluruh Dokumen Digital pada Server Setelah transfer rekam medis fisik selesai, maka proses selanjutnya yang perlu dilakukan saat alih media rekam medis adalah menyimpannya ke dalam server. Sebelum tahap ini, seharusnya seluruh dokumen rekam medis masih tersimpan dalam media hard disk komputer, yang hanya dapat diakses melalui komputer atau laptop tempat scanning berlangsung. Oleh karena itu, agar seluruh rekam medis digital terintegrasi dan terhubung dengan semua departemen rumah sakit, maka penyimpanan ke dalam server perlu dilakukan. Setelah proses ini selesai, seluruh dokumen digital akan dapat diakses oleh manajemen rumah sakit atau klinik. 4. Data dapat Langsung Dimasukkan ke Aplikasi Pengolah Rekam Medis Setelah semua alur alih media rekam medis di atas selesai, maka data rekam medis digital yang Anda miliki sudah siap digunakan. Jika Anda menggunakan layanan Sistem Rekam Medis SIREM dari Aviat, maka seluruh dokumen rekam medis digital dapat langsung dimasukkan ke dalam aplikasi SIREM. Hal ini dapat mempermudah pencarian rekam medis, yang dapat dilakukan dengan mengetikkan nomor rekam medis melalui kolom pencarian. 5. Memusnahkan atau Menyimpan Rekam Medis Fisik Pada dasarnya, keberadaan rekam medis digital sudah diakui di mata hukum, sehingga rekam medis fisik tidak lagi dibutuhkan. Meskipun begitu, terkadang masih ada pihak yang membutuhkan hasil cetak rekam medis tersebut, sehingga lebih baik Anda menyimpannya terlebih dahulu sebelum benar-benar dimusnahkan. Hal ini dimaksudkan agar sewaktu-waktu dibutuhkan, maka pencarian rekam medis fisik dapat dilakukan. Setelah benar-benar yakin bahwa rekam medis tidak lagi dibutuhkan ketika proses alih media rekam medis, maka pemusnahan rekam medis pun harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan begitu, rekam medis tersebut tidak lagi dapat digunakan atau disalahgunakan oleh pihak yang bertanggung jawab. Itulah beberapa alur alih media rekam medis yang perlu Anda ketahui. Jika Anda berencana untuk melakukan alih media rekam medis dan belum menemukan vendor untuk sistem rekam medis, maka aplikasi SIREM dari Aviat dapat menjadi solusinya! Aplikasi SIREM telah banyak digunakan oleh rumah sakit dan juga klinik, sehingga menghadirkan solusi siap pakai bagi bisnis pelayanan kesehatan Anda. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat berkonsultasi dengan cara menghubungi tim marketing Aviat melalui link berikut ini. Bersama Aviat, alih media rekam medis lebih berkualitas dan efisien! Pradana